![]() |
Willian, Wartawan Padang Ekspres. (DOK PRIBADI) |
Oleh : Willian, Wartawan Padang Ekspres.
Aktual7News.Com | Padang - “Innalillahi wa Inna ilaihi rojiun. Perjalanan panjang, sebuah amanah untuk politik tanggung jawab. Terima kasih buat semua sahabat-sahabat yang telah memberikan support luar biasa. Tanpa pamrih sahabat-sahabat bergerak. Ini menjadi awal dari perjuangan melanjutkan kembali politik tanggung jawab. Semoga Allah memberi kekuatan”.
Kutipan ini lahir dari hati sanubari Donizar yang ia tuangkan di dinding Facebook-nya beberapa waktu lalu. Donizar adalah salah satu tokoh potensial Kabupaten Pasaman. Ia juga merupakan anggota DPRD Sumbar periode 2019-2024.
Bukan tak beralasan ia menuliskan dan mencurahkan isi hatinya di media sosial tersebut. Perjuangannya memang panjang untuk terpilih lagi di DPRD Sumbar Periode 2024-2029. Mulai dari pleno Komisi pemilihan Umum (KPU) tingkat kabupaten yang menemui riak. Hingga pleno tingkat provinsi yang memakan waktu hingga dilakukan penghitungan suara ulang di tingkat kabupaten.
Selesai pleno KPU di tingkat provinsi dan menang selisih 13 suara, hasil ini kemudian digugat hingga ke Mahkamah Konstitusi (MK) oleh partai politik lainnya. Bertambah panjang lagi perjalanannya memenangkan Pileg 2024. Meski begitu kehendak tuhan berpihaknya padanya. Gugatan terhadap hasil Pileg terhadap dirinya itupun ditolak MK. Dengan kata lain, satu kursi terakhir di daearh pemilihannya berhasil ia amankan.
Perjuangan yang dilkakukan itu bukan semata untuk kepentingan pribadi. Banyak harapan masyarakat yang dibawa Donizar dalam Pileg 2024 yang telah usai ini. Ya, Donizar yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) 4 yang meliputi Pasaman dan Pasaman Barat ini memang terkenal politik tanpa mahar.
Ia juga dengan tegas dan menolak poltik uang. Apalagi sampai melakukan serangan fajar untuk memenangkan pemilihan. Karena itu ia berhasil mendulang suara pribadi sebanyak 27 ribu lebih suara.
Di Kabupaten Pasaman ada 16 ribu suara masyarakat untuknya dan 11 ribuan suara berasal dari Pasaman Barat. Begitu besar kepercayaan masyarakat kepadanya. Dibanding pada pileg sebelumnya, pileg kali ini, raihan suara Donizar jauh naik signifikan.
Gaya berpolitik Donizar memang patut diacungi jempol. Dalam berpolitik ia selalu blak-blakan. Tak sepeserpun uang yang dikeluarkan. Ia bukan tak mau memberi, namun keinginannya tak mau mencederai politik itu sendiri hal-hal yang tidak wajar. Namun janji politiknya selalu dipertanggungjawabkan kepada konstituennya.
Seluruh pokok pikirannya (pokir), tunai ia salurkan kepada setiap pemilih. Bagaimana cara menentukan pemilihnya itu? Donizar membekali setiap pemilihnya dengan Kartu Sahabat Donizar. Dan sudah dipastikan mereka yang memegang kartu itu memilihnya pada pileg lalu. Maka itu pokir-pokirnya disalurkan kepada mereka yang mempercayainya itu.
Kartu Sahabat baginya adalah bukti keterikatan antara dirinya dengan memilih. Dan bukti pertanggungjawab moralnya.
Dengan Kartu Sahabat pemilih yang memlihnya dapat mempergunakan kewenangan anggaran terkait kebutuhan kepentingan umum di daerahnya sesuai jumlah suara yang diberikan.
Selain itu pemilik kartu dapat mempergunakan kewenangan sebagai fungsi pengawasan kepada pemerintah dimana dalam hal ini Donizar merupakan Anggota DPRD Provinsi terkait pelayanan publik. Selain itu para pemegang kartu juga dapat melakukan interaksi kepada Donizar melalui sarana aplikasi terkait dengan anggaran dan pengawasan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Bahkan putra asli Pasaman ini dalam setiap langkahnya mengambil keputusan dalam sidang dewan selalu memikirkan kepentingan dari pemilihnya. Karena dia yakin tanpa ada yang memilihnya dia tidak akan sampai pada keadaan seperti sekarang ini. Melakukan sebuah perubahan takkan bisa tercapai tanpa adanya kekuatan bersama.
Bukan hanya itu, hal yang lebih menjadi perhatian lagi, Donizar sebelum menjadi anggota DPRD Provinsi Sumbarpun telah menunjukkan baktinya kepada daerah asal tersebut. Dimana Donizar sejak 2018 lalu atau jauh sebelum menjadi anggota DPRD Sumbar, dia telah membangun Rumah Singgah di Kota Padang yang berguna untuk membantu warga Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat apabila datang ke Padang.
Sedikitnya rumah singgah tersebut telah menampung 5000 kunjungan warga Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat yang butuh tempat istirahat dan menginap di Padang.
Keinginannya Donizar membuka rumah singgah tersebut berawal dari informasi sulitnya masyarakat Pasaman dan Pasaman Barat untuk mencari tempat istirahat atau menginap saat berkeperluan di Padang. Terutama masyarakat dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Dengan melihat hal itu maka keinginan Donizar untuk membuka rumah singgah menjadi semakin kuat. Sampai saat ini, Rumah Singgah itu masih terus aktif dan dimanfaatkan oleh masyarakat dua daerah tersebut.
Bahkan penggunaan Rumah Singgah menjadi semakin berkembang. Saat ini bukan cuma sebagai tempat istirahat saja namun juga menjadi tempat konsetuennya menyampaikan aspirasi kepada Donizar.
Kini dalam setiap kegiatannya turun mendengarkan aspirasi masyarakat, Donizar selalu mendapatkan sambutan baik dan selalu diminta untuk kembali menjabat dalam rangka membantu masyarakat. Hal ini karena banyak masyarakat konstituennya merasakan dampak nyata dari setiap program yang dikerjakan oleh Donizar.
Itu semua tidak terlepas dari bakti Donizar kepada tanah asalnya tersebut. Bagaimana tidak, bukan hanya kartu Sahabat dan Rumah Singgah Saja, namun Donizar juga memiliki kegiatan pemberian bantuan kepada keluarga miskin yang menambah kepercayaan masyarakat kepadanya.
Donizar menyebut dalam dunia politik dirinya bukan hanya mencari menang dan kalah namun juga harus membawa pengaruh Islam yang Rahmatan lil 'alamin.
”Pemilu bukan sebatas menang atau kalah tapi lebih kepada sejauh mana kemampuan kita membawa pengaruh Islam yang rahmatan lil 'alamin kedalam dunia politik sekarang ini,” begitu kata Donizar beberapa waktu lalu.
Sebenarnya gaya politik tanggungjawab yang diusung Donizar patut diacungi jempol. Tanpa bajet ia dipercayai masyarakat. Karena tanggungjawab yang besar itu, ia semakin intens ke masyarakat termasuk intens dalam mangalokasikan anggaran.
Baginya berpolitik bukan memperkaya diri, melainkan mengabdi untuk masyarakat. Jika tujuan uang, maka bukan di politik tempatnya.(**)
0Komentar