Kegiatan dibuka secara resmi oleh Bupati Kepulauan Mentawai Rinto Wardana. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasi kepada Bawaslu yang telah menggandeng organisasi kepemudaan seperti Pramuka dalam memperkuat partisipasi masyarakat untuk mewujudkan pemilu yang jujur, adil, dan berintegritas
“Sinergi antara Bawaslu dan Pramuka merupakan langkah strategis untuk membangun kesadaran politik generasi muda agar ikut aktif menjaga demokrasi yang bersih dan bermartabat,” ujar Rinto Wardana.
Sementara itu, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu RI, Lolly Suhenty, yang berhalangan hadir karena cuaca ekstrem dan tertahan di Muara Siberut, menyampaikan sambutannya secara tertulis yang dibacakan oleh Komisioner Bawaslu Sumatera Barat. Dalam isi sambutan tersebut, Lolly menegaskan bahwa Bawaslu akan terus merangkul seluruh organisasi masyarakat, baik yang telah terdaftar maupun yang belum terdaftar, untuk bersama-sama mengawal proses demokrasi.
Melalui MoU ini, diharapkan nantinya dapat terbentuk Saka Adhyasta Pemilu, sebagai wadah kerjasama yang solid, antara Bawaslu dengan Gerakan Pramuka. Pembentukan Saka Adyasta Pemilu dalam menyongsong Pemilu 2029 merupakan tonggak penting keikutsertaan Gerakan Pramuka dalam menegakkan penyelenggaraan demokrasi Indonesia.
Sehubungan Gerakan Pramuka adalah bersifat non politik, maka tidaklah layak membawa lembaga ini kedalam kancah politik maupun yang bersifat politik praktis. Meskipun setiap anggota Gerakan pramuka memiliki hak suara namun pada prakteknya Gerakan Pramuka dituntut tetap netral. Tidak memposisikan Kwartir/ Gugus depan/Satuan karya dalam dukung mendukung atau memihak pada salah satu peserta. pemilu.
Maka Sikap hidup yang tertib dan disiplin serta ketaatan terhadap peraturan hukum dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat dapat diterapkan dalam melakukan pengawasan dan kebiasaan dan perilaku yang tangguh sehingga mampu mencegah menangkal, serta menanggulangi timbulnya setiap potensi pelanggaran pemilu, memiliki kepekaan dan kewaspadaan serta daya tangggap dan penyesuaian terhadap setiap perubahan dan dinamika sosial di lingkungannya diharapkan mampu melakukan tindakan pertama terhadap dugaan pelanggaran pemilu yang terjadi dilingkungannya untuk kemudian segera menyerahkannya kepada pengawas pemiludari itu, sudah sewajarnya Bawaslu menggandeng Gerakan Pramuka dalam upaya penegakan demokrasi, khususnya dalam mengawal terselenggaranya. pengawasan pemilu sampai tercipta pemilu yang berintegritas.
“Bawaslu membuka ruang seluas-luasnya bagi semua pihak untuk berpartisipasi aktif dalam pengawasan pemilu. Kolaborasi ini adalah wujud nyata demokrasi gotong royong,” demikian isi sambutan Lolly Suhenty yang dibacakan oleh komisioner Bawaslu provinsi Sumatera Barat Beni Azis.
0Komentar