![]() |
AKHIR MASA JABATAN: Presiden Jokowi melantik dari kanan Thomas Djiwandono sebagai Wakil Kemenkeu Sudaryono sebagai Wamentan dan Yuliot Tanjung sebagai Wakil Menteri Investasi |
Isu pelantikan tiga wakil menteri ini sudah berhembus sejak Rabu lalu (17/7) saat Jokowi dan rombongan masih di Abu Dhabi. Jokowi baru sampai di tanah air kemarin subuh (18/7). Acara pelantikan digelar di Istana Negara, Jakarta pada pukul 15.00. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju menandai tiga wamen dilantik.
Mereka yang dilantik adalah Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian, Thomas A. M. Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan II, dan Yuliot sebagai Wakil Menteri Investasi. Seusai dilantik, Thomas menyampaikan komitmennya untuk bekerja erat dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Menteri Keuangan I Suahasil Nazara. Sebab, dia juga sebagai penjembatan antara Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Tugas saya adalah supaya semua hal yang menyangkut anggaran terutama di 2025 itu selaras dengan apa yang sudah dicetuskan oleh pemerintah sekarang dan tentunya program-program presiden terpilih ke depan,” ujar Thomas.
Sementara itu, Yuliot menekankan pentingnya investasi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Usai dilantik, dia akan mengawal dan mengoordinasikan berbagai kebijakan investasi di tanah air. “Dan tentu nanti bagaimana kontribusi investasi terhadap pertumbuhan, baik pada masa transisi tahun 2024 ini, juga mengantarkan untuk pemerintahan baru nanti kelancaran investasi, peningkatan investasi bagi pertumbuhan perekonomian,” ucapnya.
Yuliot sendiri mengaku belum ada arahan dari Prabowo. Namun dia ditugaskan Jokowi agar mengantarkan kegiatan investasi pada era Jokowi tetap berkesinambungan di era Prabowo. Terutama soal hilirisasi. Dia sadar bahwa waktunya hanya tiga bulan. Tentu ada tugas yang menjadi fokus utama. “Jadi kami fokus menyelesaikan regulasi. Kemudian ada yang sudah komitmen pelaksanaan kegiatan investasi,” bebernya.
Soal investasi Ibu Kota Nusantara (IKN) juga akan dikerjakan. Investasi akan terus didorong untuk mengisi klaster di luar yang disiapkan APBN. Koordinasi dengan Otorita IKN akan segera dijajaki juga. Saat ini sudah ada 400 letter of intent untuk investasi di IKN. Dia berpandangan agar perlu percepatan agar bentuk invetasinya segera terwujud. Dalam hal ini termasuk investor dari luar negeri.
Pembangunan di IKN ini menarik minat investor. Misalnya pada renewable energy, ada beberapa investor asing yang tertarik. Bukan lagi tahap letter of intent tapi sudah berwujud perizinan untuk invetasi. Sudaryono sebagai wakil menteri pertanian menggebu ketika menjelaskan soal kedaulatan pangan nasional. Dia bersama jajaran Kementerian Pertanian akan terus melanjutkan program yang telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan produktivas pangan di Tanah Air.
“Tentu ini menjadi sebuah tugas yang tidak ringan sebagaimana telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi dan sudah dilaksanakan sampai dengan hari ini dan tentunya akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan oleh presiden terpilih kita Bapak Prabowo Subianto dalam kaitannya kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan bagi bangsa kita,” ucapnya.
Dia juga meminta agar urusan pangan tidak boleh main-main. Menurutnya jika ada kesalahan maka perut jutaan orang akan terancam. “Tidak boleh ada miss kalkulasi. Karena ini urusan perut, yang lain bisa ditunda tapi lapar tidak bisa ditunda,” ujarnya.
Istana pun bicara terkait pelantikan tiga wamen di masa-masa akhir pemerintahan Jokowi. Menteri Sekretariat Negara Pratikno menyebutkan jika ini merupakan bagian dari keberlanjutan. Adanya dua wakil menteri di Kemenkeu tidak salah. “Dari Perpres kelembagaan itu memang ada wamen dan jumlah wamen tidak ditentuntukan,” ucapnya.
Lalu posisi wamentan menurut Pratikno cukup satu orang saja. Alasannya karena protofolio kementerian itu tidak sebesar Kementerian Keuangan. Selepas dilantik di Istana Negara, Wamenkeu II Thomas Djiwandono mendatangi kantor barunya di Kementerian Keuangan. Pria yang akrab disapa Tommy itu hadir bersama Menkeu Sri Mulyani Indrawati dan Wamenkeu Suahasil Nazara.
Ani -sapaan Sri Mulyani- menuturkan, beberapa tugas Tommy di antaranya adalah memastikan proses transisi pemerintahan. Terutama terkait dengan penganggaran program agar berjalan mulus. Beberapa bulan terakhir, Tommy selaku Ketua Bidang Ekonomi Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran memang melakukan berbagai fokusnya.
“Sebagai Wamenkeu II, Mas Tommy (panggilan Thomas) akan semakin memperkuat kami di Kementerian Keuangan dan di dalam berkoordinasi dengan tim proses transisi ini, di dalam proses transisi pemerintahan ini,” ujar Ani.
Ani menyebut dia telah melakukan komunikasi intens dengan tim tersebut. Ani juga menyebut dengan keberadaan Tommy yang kini menjadi Wamenkeu dan berkantor bersamanya, maka ia tak perlu susah-susah mengajaknya bertemu.
Dalam kesempatan kemarin, Tommy belum mau banyak komentar saat ditanyai terkait beberapa poin. Meski begitu, saat disinggung mengenai statusnya yang masih menjadi bendahara umum Partai Gerindra. Dia mengaku akan mengikuti aturan yang berlaku. Apakah harus mundur atau tidak dari posisi Bendahara partai berlambang garuda itu.
Pria yang merupakan keponakan Prabowo Subianto itu menekankan, bergabungnya ia ke tubuh Kemenkeu merupakan tindak lanjut koordinasi Tim Transisi Prabowo-Gibran dengan Kemenkeu yang dilakukan pada tiga bulan yang lalu. “Kami di sini tiga bulan yang lalu berkesinambungan yang sangat intens dengan Ibu Menkeu, Pak Wamenkeu,” kata dia. (**)
0Komentar