Bupati Mentawai Buka Kegiatan Penguatan Kapasitas HAM: Soroti Peran Orang Tua, Perlindungan Anak, dan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Mentawai - aktual7news,  Bupati Kepulauan Mentawai, Rinto Wardana, secara resmi membuka kegiatan Penguatan Kapasitas Hak Asasi Manusia (HAM) bagi masyarakat yang digelar oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Barat di Aula Bappeda Kepulauan Mentawai, Selasa (29/7/2025).


Kegiatan ini mengangkat tema “Peran Strategis Orang Tua dalam Menanamkan Nilai-Nilai HAM Sejak Dini”. Acara ini diikuti oleh seratus peserta dari kalangan orang tua/wali murid tingkat SD, SMP, hingga SLTA, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya perlindungan HAM sejak usia dini.


Dalam sambutannya, Bupati Rinto Wardana menekankan pentingnya peran aktif orang tua dalam mengawasi dan membimbing anak-anak mereka. Ia mengungkapkan keprihatinan atas sejumlah kasus menyedihkan yang terjadi di Mentawai, termasuk kasus kehamilan yang dialami oleh seorang siswi di Sioban akibat perbuatan orang-orang terdekatnya sendiri.


“Ini adalah fenomena yang menyayat hati. Masalah seperti ini tidak bisa dianggap sepele, karena sudah menjadi persoalan yang nyata di masyarakat kita,” ungkap Bupati Rinto.


Ia juga mengingatkan bahwa banyak orang tua di Mentawai terpaksa harus bekerja di ladang-ladang yang jauh atau bahkan menginap di pulau-pulau, sehingga tidak selalu bisa hadir mendampingi anak-anak mereka. Dalam kondisi tersebut, kata Bupati, peran guru menjadi sangat penting sebagai pengganti kehadiran orang tua dalam menjaga keselamatan dan pendidikan anak.


“Saya sudah tegaskan saat pelantikan kepala sekolah beberapa waktu lalu, agar mereka ikut menjaga anak-anak kita. Guru harus mengambil peran strategis ini demi perlindungan generasi kita,” tegasnya.


Tak hanya soal perlindungan anak, Bupati Rinto juga menyinggung perlunya perhatian terhadap kondisi tenaga kerja di berbagai resort yang ada di Kepulauan Mentawai. Ia mempertanyakan apakah hak-hak para pekerja, termasuk waktu kerja, jaminan kesehatan, dan kepesertaan dalam program BPJS Ketenagakerjaan, telah dipenuhi oleh pihak pengelola.


“Setiap saya bertemu dengan para pekerja resort, mereka sering mengeluhkan minimnya perhatian dari pemerintah daerah. Ini tidak boleh dianggap enteng. Saya sudah minta dinas terkait untuk memberi perhatian serius,” katanya.


Dalam kesempatan itu, isu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) juga disinggung. Bupati meminta para peserta yang mayoritas adalah orang tua, untuk menjaga anak-anak mereka dari bahaya kekerasan dan predator seksual yang, menurutnya, seringkali justru berasal dari lingkungan terdekat.


“Kadang bukan orang asing, tapi justru orang-orang di sekitar kita yang menjadi pelaku. Mari jaga anak-anak kita bersama-sama,” ujarnya mengingatkan.


Bupati juga mengajak seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan saksama dan memanfaatkan forum untuk bertanya bila ada hal yang kurang jelas. Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat penting untuk memperkuat pemahaman masyarakat terhadap hak asasi manusia dalam kehidupan sehari-hari.


Kegiatan ini difasilitasi oleh Kantor Wilayah Kementerian HAM Sumatera Barat yang turut menyediakan narasumber, moderator, konsumsi peserta, serta e-sertifikat. Pemerintah daerah juga memberikan dukungan dalam bentuk penyediaan fasilitas, kendaraan, dan personel pendukung acara..[**]